Jepang akan menggunakan baju besi dan pertahanan lainnya untuk mengendalikan invasi militer Ukraina ke Ukraina. Perdana Menteri Fumio Kisida membuat pengumuman pada hari Jumat.
Jepang akan menggunakan baju besi dan pertahanan lainnya untuk mengendalikan invasi militer Ukraina ke Ukraina. Perdana Menteri Fumio Kisida membuat pengumuman pada hari Jumat.
Peralatan akan dipasok melalui berbagai saluran distribusi SDF (Angkatan Bersenjata Jepang). Peralatan termasuk helm, toko, pakaian musim dingin, beberapa makanan, perlengkapan kebersihan, kamera dan generator.
Menurut Kyodo News, Hirokazu Matsuno mengatakan permintaan produk tersebut didasarkan pada panggilan telepon dari Presiden Ukraina Vladimir Zelensky serta panggilan telepon dari Jepang, yang menolak untuk memulai perang.
Jepang mengecam keras serangan Rusia terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye di Ukraina selatan, dengan mengatakan itu adalah yang terbesar di Eropa.
"Serangan ini sama sekali tidak dapat diterima. "Sebagai negara yang terkena dampak bencana nuklir Fukushima Daiichi, Jepang sangat mengutuknya dengan alasan apapun," kata Kisida kepada Kyodo News.
Jadwal belum ditetapkan, tetapi pemerintah Jepang tidak akan bertemu dengan sekutu seperti Amerika Serikat atau negara-negara Eropa lainnya yang menandatangani kesepakatan senjata dengan Ukraina untuk memperkuat pertahanan Ukraina melawan agresi Rusia. .
Sumber: Kyodo News
Peralatan akan dipasok melalui berbagai saluran distribusi SDF (Angkatan Bersenjata Jepang). Peralatan termasuk helm, toko, pakaian musim dingin, beberapa makanan, perlengkapan kebersihan, kamera dan generator.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Parlemen Tokyo pada 4 Maret 2022, Sumber: Kyodo |
Jepang mengecam keras serangan Rusia terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye di Ukraina selatan, dengan mengatakan itu adalah yang terbesar di Eropa.
"Serangan ini sama sekali tidak dapat diterima. "Sebagai negara yang terkena dampak bencana nuklir Fukushima Daiichi, Jepang sangat mengutuknya dengan alasan apapun," kata Kisida kepada Kyodo News.
Jadwal belum ditetapkan, tetapi pemerintah Jepang tidak akan bertemu dengan sekutu seperti Amerika Serikat atau negara-negara Eropa lainnya yang menandatangani kesepakatan senjata dengan Ukraina untuk memperkuat pertahanan Ukraina melawan agresi Rusia. .
Sumber: Kyodo News
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.