Indonesia telah melarang ekspor apapun ke Jepang, jadi haruskah Jepang menekan Indonesia dalam hal ini?
Pasalnya, Indonesia telah menghentikan sementara ekspor batu bara ke beberapa negara, termasuk Jepang, selama sebulan. Menteri Perindustrian Jepang Koichi Haiguda telah memaksa pemerintah Indonesia untuk mencabut larangan tersebut karena batu bara masih digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik tenaga batu bara Jepang.
Hagida Indonesia yang mewakili perusahaan di Jepang meminta bantuan Indonesia dan mengambil keputusan. Mereka bahkan menuntut agar Kedutaan Besar Jepang di Indonesia mengirimkan surat resmi pencabutan larangan tersebut.
Arif Tasrif, Menteri Energi dan Mineral Indonesia, mengatakan dia berharap sejumlah negara yang terkena larangan ekspor batu bara akan "mematikan listrik" dan ekspor akan segera dilanjutkan. "Kami berharap bahwa kami akan dapat mengklarifikasi masalah ini dalam beberapa hari mendatang." Kutipan dari Kyodo News.
Terkait hal tersebut, kedua menteri telah menandatangani nota kesepahaman untuk mengurangi penggunaan amoniak di Asia Tenggara, khususnya di Jakarta, pada tahun 2026.
Presiden Indonesia Joaqui Dada telah mengundurkan diri setelah 11 hari menjabat.
"Itu bisa merusak stabilitas ekonomi nasional," katanya. Pembangkit akan kembali normal dan dapat dijalankan jika pasokan batubara aman. "Kami akan meninjaunya setelah 5 Januari 2022," katanya. Indonesia merupakan salah satu eksportir batubara terbesar di dunia.
Menurut Badan Energi Internasional AD, Indonesia adalah produsen batu bara terbesar di dunia pada 2019, diikuti oleh Australia dengan 395 juta ton. Sumber: Berita Kyodo | Kompas
> |
| Menteri Perindustrian Jepang Koichi Haqida (kiri) dan Menteri Energi Indonesia Arif Tasrif menandatangani nota kesepahaman di Jakarta pada 10 Januari 2022. (diberikan oleh Kementerian Energi dan Mineral) |
Hagida Indonesia yang mewakili perusahaan di Jepang meminta bantuan Indonesia dan mengambil keputusan. Mereka bahkan menuntut agar Kedutaan Besar Jepang di Indonesia mengirimkan surat resmi pencabutan larangan tersebut.
Arif Tasrif, Menteri Energi dan Mineral Indonesia, mengatakan dia berharap sejumlah negara yang terkena larangan ekspor batu bara akan "mematikan listrik" dan ekspor akan segera dilanjutkan. "Kami berharap bahwa kami akan dapat mengklarifikasi masalah ini dalam beberapa hari mendatang." Kutipan dari Kyodo News.
Terkait hal tersebut, kedua menteri telah menandatangani nota kesepahaman untuk mengurangi penggunaan amoniak di Asia Tenggara, khususnya di Jakarta, pada tahun 2026.
 |
| Selasa (1 April 2022) di PT Bukit Asam Tbk di Palembang, Sumatera Selatan, pekerja mengangkut batu bara di dekat gerbang batu bara Kertopati. Foto / gambar mati antara Nova Wahudi |
Presiden Indonesia Joaqui Dada telah mengundurkan diri setelah 11 hari menjabat.
"Itu bisa merusak stabilitas ekonomi nasional," katanya. Pembangkit akan kembali normal dan dapat dijalankan jika pasokan batubara aman. "Kami akan meninjaunya setelah 5 Januari 2022," katanya. Indonesia merupakan salah satu eksportir batubara terbesar di dunia.
Menurut Badan Energi Internasional AD, Indonesia adalah produsen batu bara terbesar di dunia pada 2019, diikuti oleh Australia dengan 395 juta ton. Sumber: Berita Kyodo | Kompas
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.